![]() |
sumber: cantika.com |
Sweerr! drama Korea Itaewon Class tidak akan
menarik jika tidak ada karakter Jo Yi Seo, perempuan cerdas dan berani yang membalaskan
dendam Park Sae Roy.
Itaewon Class adalah salah satu
serial TV Korea Selatan yang tayang 2020. Drakor yang diadaptasi dari webtoon
tersebut meraih peringkat 16,548% dari pemirsa nasional dan menjadikannya drama
berperingkat tertinggi kedua di JTBC dan drama berperingkat tertinggi keenam
dalam sejarah televisi kabel Korea[1].
Itaewon Class bercerita tentang
pembalasan dendam. Adalah Park Sae Roy (diperankan oleh Park Seo-joon) seorang
siswa SMA yang kehilangan masa depannya karena berkonflik dengan putra seorang
pengusaha kelas kakap pemilik Kedai Jangga, Jang Dae-hee. Hingga ia harus masuk
penjara dan kehilangan ayahnya yang menjadi korban tabrak lari putra Jang
Dae-hee. Nahasnya kematian ayahnya tersebut dimanipuasi dan divonis hakim sebagai
sebuah kecelakaan.
![]() |
sumber: www.ivisitkorea.com |
Dibuka dengan alur konflik seperti
itu, Itaewon Class sebenarnya ingin menggambarkan kehidupan sosialita di
Itaewon berikut persaingan bisnis kedai di wilayah itu. Itaewon sendiri adalah
sebuah permukiman (dong) yang
terletak di distrik Yongsan-gu, kota
Seoul, Korea Selatan. Sekitar 22 ribu orang tinggal di Itaewon. Itaewon sangat
terkenal bagi kalangan turis dan personel tentara AS yang bertugas di Korea
Selatan. Terdapat banyak restoran mancanegara yang dibuka oleh imigran asing di
Itaewon seperti dari India, Thailand, Timur Tengah dan Mexico.[2]
Itaewon terkenal dengan restoran
kosmopolitan dan hiburan malam, restoran BBQ Korea, bistro kelas atas, serta
kedai kebab sederhana yang melayani banyak pelanggan hingga larut malam. Sehingga
daerah tersebut memiliki sewa gedung yang sangat tinggi.
Dalam Itaewon Class juga
diceritakan demikian. Sewa gedung mencapai 200 juta won, tertinggi ketiga di
kota Seoul. Dengan sewa setinggi itu, tetap tidak membuat Park Sae Roy mundur
untuk menyewa sebuah gedung dan mendirikan kedai kecil bernama DanBam. Sejak
masuk penjara dan kehilangan ayah, satu-satunya keluarganya, Park Sae Roy hanya
memiliki satu tujuan. Yaitu, cepat keluar dan mengalahkan Jang Dae-Hee
dengan cara melumpuhkan bisnis kekuasaannya. Satu-satunya cara mengalahkannya
adalah dengan mengikuti jalan kekuasaan yang pernah ditempuh oleh Jang Dae-Hee,
yaitu memulai dengan sebuah kedai kecil di Itaewon.
![]() |
sumber: IDN Times |
Itaewon Class juga ingin
bercerita tentang sebuah perjuangan. Bagaimana seorang bocah ingusan, mantan
narapidana ingin mengalahkan pengusaha bisnis kedai nomor satu di Korea. Yang dalam
cerita tersebut dinilai sangat musykil.
Akan tetapi, Itaewon Class juga menggambarkan bagaimana Park Sae Roy mematahkan
keraguan orang-orang di sekelilingnya.
Akan tetapi, sayangnya ide cerita
semacam itu sebenarnya bukan hal baru. Yaitu kisah pembalasan dendam yang
intinya perjuangan seseorang yang dinilai mustahil
mampu mewujudkan mimpinya akan tetapi bisa berhasil dengan usaha yang gigih. Beberapa drakor
(atau drama selain drakor bahkan certa fiksi lain) juga pernah memiliki ide
yang serupa. Sebut saja salah satunya drakor
Dae Jang Geum, sebuah aksi balas dendam dengan konflik dan alur yang luar biasa
tragis dan berliku-liku. Uniknya pembalasan dendam dalam Dae Jang Geum tersebut
menggunakan kemampuan mengolah rasa masakan. Dae Jang Geum berhasil memasukkan
pengetahuan tentang “kemampuan mengolah rasa” sebagai alat balas dendam. Atau
drama lain yang bisa menggunakan taktik bisnis sebagai strategi memenangkan
pertarungan balas dendam. Sayangnya kedua hal itu tidak dijumpai di drakor
Itaewon Class. Itaewon Class tidak menggunakan “rasa masakan” ataupun “taktik
bisnis” yang kurang kuat dalam penggambaran cerita tersebut, Terlebih lagi,
Itaewon Class beberapa bagian cerita menggunakan percepatan alur dengan memakai
“sekian tahun kemudian” atau “beberapa
tahun kemudian” dan seterusnya. Itulah yang membuat kita tidak diajak
mengetahui proses logis selama kurun waktu yang dipercerpat tersebut.
Tapi, untungnya ada karakter Jo
Yi Seo.
![]() |
sumber: IDN Times |
Jo Yi Seo (diperankan oleh Kim Da
Mi) adalah karakter perempuan pintar, cantik (meski menurutku Kim Da Mi tidak
cukup cantik), berbakat, seorang vlogger
yang sukses dan mendapatkan penghasilan dari vlog yang diuploadnya. Selain itu
dia juga seorang sosiopat. Karakter itu yang kemudian menjadikannya sebagai
seorang gadis yang cerdik, pemberani dan mampu mengendalikan situasi sesuai
dengan keinginannya. Jo Yi Seo-lah yang kemudian menjadi partner Park Seo Roy
untuk membalas dendam dan mewujudkan mimpinya.
Karakter Jo Yi Seo menjadi begitu
kuat dan menarik. Bahkan karakter Yi Seo menjadi karakter kunci dalam Itaewon
Class. Karakternya membuat karakter-karakter tokoh lainnya bergulir dan hidup. Karenanya
konflik cerita menjadi kuat dan menarik.
Mengapa sosok karakter Yi Seo
menjadi menarik? Ya, barangkali karena selama ini di layar kaca kita lebih
sering disuguhi karakter perempuan sebagai sosok yang baik tapi lemah, tidak
mandiri, yang bukan pengendali situasi, dan berbahagia atau beruntung karena
diselamatkan atau bahkan dicintai oleh sosok “hero” tokoh utama pria. Gambaran karakter
tokoh perempuan di layar kaca semacam itu masih banyak dijumpai, termasuk di
sinetron-sinetron Indonesia.
![]() |
sumber: Line Today |
Gambaran seperti ini sebenarnya
tidak sepenuhnya merepresentasi perempuan pada realitanya. Alhasil, rasanya
menjadi jengah mendapati sosok pemeran utama perempuan yang lemah dan dicintai
pria tokoh utama. Lha trus... kok tetap ditonton, buktinya ratingnya masih
tinggi,,, Ya mau gimana lagi, nggak ada yang lain, hehehe...
Nah, ketika dihadirkan sosok
perempuan yang berbeda yaitu yang mandiri dan berani, cerita ternyata menjadi
menarik, bahkan mendapat rating tinggi.
Dengan demikian mungkin bisa dikatakan
bahwa karakter pemeran utama perempuan yang mandiri dan pemberani tidak hanya
mampu menggerakkan karakter tokoh-tokoh yang lainnya dalam cerita, tapi juga bisa
menjadikan drama tersebut menjadi kuat dan mendapat respon yang baik dari
penonton. Hmmmm, bisa jadi!
Comments
Post a Comment